Merti Dusun di Kabupaten Magelang, Bukti Bersatunya Warga dengan Pemerintah
MAGELANG - Warga Dusun Gledek, Desa Podosoko, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang menggelar tradisi Merti Dusun kemarin (7/10). Kegiatan yang dihadiri Forkopimcam dan berbagai tokoh masyarakat serta seluruh warga Dusun Gledek tersebut, merupakan wujud bersatunya antara pemerintah dengan masyarakat. Ritual yang di mulai dari Dusun Gledek, Desa Podosoko menuju Dusun Ngipik, Desa Tegalsari tersebut dilaksanakan sesuai tradisi yang sudah turun temurun sesuai warisan. Peserta diwajibkan memakai pakaian adat jawa, serta membawa ambeng (sedekah) yang ditaruh di atas ancak, anyaman dari bambu dan pelepah pohon pisang. Ambeng berisi jajan pasar beserta hasil sawah, kebun maupun peternakan. Hal ini merupakan wujud persembahan kepada Tuhan YME atas karunia yang telah di berikan kepada warganya. Prosesi selamatan di mulai dari Dusun Gledek di awali dengan bakar kemenyan dan doa bersama yang dipimpin kaum. Baca Juga Pria Asal Wonosobo Ditemukan Tewas di Sungai Bogowonto, Purworejo Selepas doa bersama, ambeng kemudian diarak menuju ke Dusun Ngipik, Tegalsari secara bersama-sama dengan berjalan kaki sejauh dua kilometer. Sesampai di Dusun Ngipik, warga dengan menghadap ambeng yang sudah di bawanya tersebut kemudian ditaruh diatas bendungan air, seraya berdoa memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Setelah itu, ambeng dimakan bersama-sama. Ditaruhnya ambeng diatas bendungan dimaksudkan bahwa, bendungan atau mata air tersebut merupakan sumber kehidupan bagi warga Dusun Gledek yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari maupun bercocok tanam di sawah. Selaku Kaum, Slamet Karto Hardjo (53) memohon kepada Sang Pencipta Alam Semesta, agar seluruh warganya senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan serta di mudahkan segala urusan di dunia dan akhirat. \"Sehingga warga Dusun Gledek bisa melaksanakan cocok tanam dengan dengan hasil yang melimpah serta bisa menjalankan roda kehidupan dengan rukun damai dan makmur secara berdampingan,\" tuturnya. Selaku yang d tuakan dan sekaligus ketua adat setempat Wardoyo (50) mengatakan, ritual yang di selenggarakan setahun sekali kali ini merupakan tradisi dari nenek moyang yang harus dijaga kelestarianya, agar tidak mudah luntur dan tergerus oleh perkembangan zaman. \"Meskipun zaman sekarang sudah maju seperti ini, namun Wardoyo banyak berharap kepada anak-anak sekarang agar mau melestarikan apa yang sudah menjadi tradisi di kampungnya,\" terang Wardoyo. Babinsa Desa Podosoko Serka Joko Waluyo, mewakili Danramil-10/Candimulyo mengatakan, bahwa kegiatan semacam ini merupakan bentuk bersatunya antara aparat pemerintahan dengan masyarakat. \"Merti Dusun juga bisa di jadikan sarana untuk mengingatkan kepada warga Dusun Gledek untuk lebih bersyukur dan menikmati atas segala karunia yang telah Tuhan berikan kepada hambaNya,\" imbuh Joko.(cha).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: